Saya adalah…
Saya sering bingung jika ditanya tentang siapa saya… Apakah penanya hanya ingin mengetahui nama saya, atau ingin tahu “siapa” saya? Orang tua memberi saya nama “Wisnu”. Nama yang sarat dengan nilai-nilai mitologis. Saya bersyukur atas nama itu. Nama yang membuat teman-teman bisa memanggil dan membuat saya bisa mengisi kolom “nama” saat memperpanjang KTP.
Namun, jika nama saya bukan “wisnu”, adakah esensi dari diri saya yang berubah?
Secara esensial memang tidak ada yang berubah. Namun, ada sebagian dari diri saya tertulis di nama itu. Atau sebaliknya, ada nama itu yang tertulis di sebagian diri saya. Nama itu adalah bagian dari sebuah proses yang akhirnya membawa saya pada titik dimana saya berdiri saat ini. Seperti nama-nama lain yang telah membawa setiap orang pada keberadaan mereka. Nama yang telah ditempelkan makna-makna oleh dunia. Makna-makna yang melingkupi dan meresap ke dalam diri saya. Makna-makna yang membuat saya bisa melihat dunia di sekitar saya dan esensi di dalam diri saya.
Maka nama itu mungkin tidak terlahir bersama saya. Nama itu bukan saya. Tapi ia adalah jalan bagi saya.
1 Comment
Comments RSS TrackBack Identifier URI
apalagi saya….mangkin binun….