POWER by Being Helpful

Yeah! I believe that we all must have some power to keep going on. We have to posses some actual power and, don’t forget, to feel a sense of power belonging within. Kita harus punya hasrat atas kekuatan dan kekuasaan! Dan benar-benar berusaha mendapatkannya.

image

***

BUT…

We need more power over ourselves, much much much more than the power over others. Kekuatan yang lebih dibutuhkan adalah kekuatan atas diri kita sendiri. Bahwa kita berkuasa atas hidup dan nasib kita sendiri. Kekuatan dan kekuasaan yang muncul dari kesadaran bahwa kita sendirilah yang menentukan arah dan tujuan hidup kita. BUKAN kekuasaan terhadap orang lain! Saya yakin, kita bisa memiliki kekuatan dan kekuasaan itu tanpa perlu mengalahkan siapapun. Kita bisa menang tanpa perlu ada yang kalah.

Kata kuncinya adalah: KESADARAN POTENSI dan Kesadaran bahwa orang lain juga memiliki potensi yang sama besarnya.

Kita memiliki potensi untuk jadi kuat dan berkuasa atas nasib dan hidup kita sendiri. Sulitkah membangun kesadaran itu? Ya, untuk sebagian orang sulit. Mengapa? Karena saat kita belajar menjadi dewasa, kerap secara tidak sadar kita juga membangun tembok tinggi di sekitar kita. Tembok yang akhirnya mempengaruhi cara pandang kita terhadap diri sendiri dan dunia di sekitar kita, berikut segala kesulitan, tantangan, masalah dan kesempatan yang terjadi. Tembok yang menjadi batasan-batasan terhadap apa yang membuat kita bisa merasa mampu melakukan sesuatu atau sebaliknya merasa lemah dan tidak berdaya.

***

Salah siapa? Tidak ada yang patut dipersalahkan karena kita tidak bisa memilih dengan cara apa kita dibesarkan di masa lalu. Kita tidak bisa memilih dalam keluarga dan dari orang tua seperti apa yang menjadi awal hidup kita. Kita juga tidak bisa memilih kapan dan di lingkungan seperti apa kita dilahirkan. Itu hal yang tidak tertolakkan.

Kalau begitu itu nasib yang harus kita terima begitu saja?

YA! Apa yang sudah terjadi di masa lalu kita adalah nasib yang memang tidak bisa diapa-apakan lagi. Memang begitulah yang sudah terjadi.

TAPI…

Sepanjang pikiran dan jiwa kita masih cukup sehat, kita bisa memilih apa yang bisa kita lakukan saat ini. Menentukan dan mengambil keputusan-keputusan penting. Dan salah satu keputusan terpenting dalam hidup kita, menurut saya, adalah apa yang akan kita lakukan terhadap ‘tembok’ yang mungkin menghalangi pandangan kita terhadap masa depan.

Apa yang bisa kita lakukan?

***

Kita harus ‘merebut’ kekuatan dan kekuasaan itu. Dari siapa? Dari pikiran kita sendiri yang selama ini mungkin mengatakan bahwa kita lemah dan tidak mampu.

Banyak orang yang melakukan afirmasi berulang-ulang, yang katanya mampu mempengaruhi bawah sadar kita. Then, ternyata pada beberapa orang afirmasi yang dilakukan ternyata tidak cukup kuat sampai akhirnya mereka berhenti mengafirmasi sebelum mereka jadi cukup berkuasa atas hidup mereka sendiri.

Apakah cukup mengafirmasi berupa kata-kata?

Menurut saya, Tidak! Kekuasaan adalah hal yang lebih dari sekadar kata-kata. Ada implementasi dan aplikasi kekuasaan di dunia nyata. Kekuasaan adalah kekuatan untuk mengendalikan (diri sendiri dan atau orang lain). Artinya? Butuh tindakan untuk merebut kekuasaan. Tidak cukup hanya dengan (mencoba) mengafirmasi berupa kata-kata yang diucapkan dalam otak sambil berkaca di depan cermin (Ini kan yang dilakukan banyak orang?).

image

Push the Power Button!

***

Being Helpful!

Menolong adalah hal yang hingga akhir tahun 2012 ini (dan seterusnya) masih sangat relevan untuk dilakukan. Menolong tidak hanya mengubah nasib orang yang ditolong, justru lebih banyak mengubah orang yang menolong.

Menolong meningkatkan perasaan bahwa kita adalah orang yang mampu melakukan sesuatu. Berperan dalam membuat kebaikan hidup orang lain. Membuat kita menjadi tangan di atas (dengan catatan: tidak membuat orang lain merasa sebagai tangan di bawah).

Menolong membuat kita merasa berperan dalam melakukan perubahan. Terutama, mengubah diri kita sendiri. Kebiasaan membantu dan menolong orang lain, sedikit demi sedikit akan meruntuhkan ‘tembok’ tinggi yang selama ini menutupi ‘mata’ kita dari melihat masa depan. Tidak perlu langsung ikhlas, tapi kita wajib untuk berusaha ikhlas.

Menolong adalah bentuk afirmasi kuat yang muncul dari tindakan. 1 kali tindakan menolong punya kekuatan lebih dibanding kata-kata yang diucapkan. Kebiasaan menolong akan mengubah cara pandang kita terhadap diri sendiri, yang pada akhirnya memiliki potensi mengubah perilaku, sikap kebiasaan, karakter dan akhirnya nasib kita.

Menolong membantu kita melihat dunia. Bahwa, sekecil apapun bantuan atau pertolongan kita pada orang yang membutuhkan (atau pada lingkungan) akan sedikit membuat dunia menjadi lebih baik. Menolong membuat kita memiliki arti. Bahwa kita cukup punya kekuatan dan kekuasaan atas diri kita sendiri.

Jika ada yang merasa perlu berhitung-hitung saat menolong, coba dimasukkan juga dalam hitungannya bahwa saat kita menolong dan membantu orang lain yang membutuhkan, kita juga tertolong. Tertolong dari perasaan tidak berarti. Karena di posisi manapun saat ini, kita selalu punya arti.

Being Powerful by Being Helpful

Kelapa Gading, 5/10/2012
Wisnu Sumarwan
http://www.wisnusumarwan.wordpress.com
Twitter & Streamzoo: @wisnusumarwan

*Ditulis sambil mendengarkan Beyonce – I Was Here*

image

*gambar diambil dari:
1. http://www.pollutionissues.com/photos/electric-power-3592.jpg
2. http://rosserchiro.com/wp-content/uploads/2012/08/power.jpg
3. http://www.wellnesscoach.com/wp-content/uploads/2007/10/helping-hands.jpg

  • Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

    Join 9 other subscribers
  • Today’s Quote

    When you dance, your purpose is not to get to a certain place on the floor. It’s to enjoy each step along the way (Wayne Dyer)

  • Categories

  • Soundless Voices by Wisnu Sumarwan

    Inilah blog saya yang sederhana. Lewat blog ini saya hanya mencoba untuk menyampaikan apa yang saya pikirkan. Tentu saja saya hanya manusia biasa yang memungkinkan banyak terjadi kesalahan. Saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Welcome to the journey of soundless voices. Thank you...